MAKALAH
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN
Tokoh Pendidikan yang Berpengaruh di Dalam dan
Luar Negeri

DISUSUN OLEH :
v ETA APRILIA (15129098)
DOSEN PEMBIMBING :Drs. Sri Amerta,M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan sudah sepatutnya menentukan masa depan
suatu negara. Bila visi pendidikan tidak jelas, yang dipertaruhkan adalah
kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Visi pendidikan harus diterjemahkan ke dalam
sistem pendidikan yang memiliki sasaran jelas, dan tanggap terhadap
masalah-masalah bangsa. Karena itu, perubahan dalam subsistem pendidikan
merupakan suatu hal yang sangat wajar, karena kepedulian untuk menyesuaikan
perkembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sudah seyogyanya
sistem pendidikan tidak boleh jalan di tempat, namun setiap perubahan juga
harus disertai dan dilandasi visi yang mantap dalam menjawab tantangan zaman.
BAB II
PEMBAHASAN
TOKOH
PENDIDIKAN YANG BERPENGARUH DARI LUAR NEGERI
1. Tokoh Pestalozzi (1746-1827)
adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh
Rousseau yang mencoba, ia katakana sendiri, mempsikologikapendidikan (to
psychologize education)
b.Perjalan hidupnya
Ia dilahirkan di Zurich. Ayahnya seorang
dokter, dan meninggal pada waktu ia masih berusia lima tahun. Kasih saying
ibunya sangat berkesan dan mempengaruhi pemikirannya tentang pendidikan.Ia
mendapatkan pendidikan disekolah dasar, sekolah latin, serta Colegium
Humanitatis dan collegiums Carolinum.
c. Percobaan di Neuhop (1774-1780)
Ia mendirikan pertanian di Neuhop, dalam rangka mewujudkan anjuran
Rousseau untuk hidup mendekati alam. Anak –
anak yang terlantar di bawah asuhannya dalam percobaan pertanian di
Neuhopmendapat pelajaran membaca, menulis dan berhitung, serta berada dalam
susasana religious dan kasih sayang.
d. Masa menulis buku (1780-1798)
Karena kegagalannya dalam percobaan Neuhop, ia meyerahkan kegiatannya
dalam menulis buku-bukutenal.tang pendidikan dan reformasi social. Ia menulis “Leonard und Gestrude”, sebuah tulisan berbentuk roman seperti Emile,
yang berisi gagasan tentang pembaharuan pendididkan dan social; dan Die
Abenstrundeeines Eiensiedlers (saat – saat malam hari dari seseorang pertapa), yang
berisi cita-cita membangun masnyarakat.
e. Percobaan di Sekolah Dasar
Percobaan dan metode dilaksanakan di Stanz,Burgdorf, dan Yverdun. Ia
mencobakn sekolah dasar yang menekankan pada pekerjaan tangan yang ditambah
dengan pengajaran formal. Namun percobaan itu gagal karna ada serangan dari
tentara prancis
2. MARIA
MENTESSORI (1870-1952)
Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak,
berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang
pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan
terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya
sampai jenjang pendidikan menengah.
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri
pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut "direktur"
atau "pembimbing"). Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari
lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas
fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktik. Ciri lainnya
adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan
berbagai konsep.
Walaupun banyak sekolah-sekolah yang menggunakan nama
"Montessori," kata itu sendiri bukan merupakan merk dagang, juga
tidak dihubungkan dengan organisasi tertentu saja.
TOKOH PENDIDIKAN YANG BERPENGARUH DI INDONESIA
A. Ki Hajar Dewantara
Pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu
memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku,
budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta
harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.
Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya
yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing
madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa
sungtulada (di depan memberi teladan).
B. Mohammad Syafei
Pemikiran Syafei diatas menyarankan kesempurnaan lahir dan batin yang
harus selalu diperbaharui.Hal ini terungkap dalam pemikiran G. Revesz seperti
yang dikutip oleh Syafei :bahwa lapangan pendidikan mesti berubah menurut
zamannya,seandainya orang masih beranggapan,bahwa susunan pendidikan dan
pengajaran yang berlaku adalah sebaik-baiknya dan tidak akan berubah lagi,maka
orang atau lembaga yang berpendirian dan berpikir demikian telah jauh menyimpang
dari kebenaran. Demikianlah,tujuan pendidikan berupa kesempurnaan lahir dan
batin,harus selalu terus disempurnakan sesuai dengan tuntutan perubahan
zaman.Dan kesempurnaan yang cocok untuk bangsa Indonesia ?Syafei mengajukan
pemikiran yang masih relevan untuk zaman kita ini.
Manusia yang sempurna lahir dan batin atau aktif kreatif itu,apa saja
unsur-unsur atau aspek-aspeknya? Ia menyatakan bahwa yaitu jiwa dan hati yang
terlatih dan otak yang berisi pengetahuan(Thalib Ibarahim,1978;20).Orang yang
jiwa dan hatinya terlatih itu tekun,teliti,rajin,giat,berperhatian,dan apik
dalam segala bidang perbuatan. Pelatihan jiwa dan hati ini diperoleh melalui
pelatihan bebuat atau bekerja mengerjakan pekerjaan sehari-hari atau bahkan
pekerjaan tangan.Bahkan untuk pengisian otakpun,pelajaran pekerjan tangan dapat
turut dimanfaatkan.
C. Kiyai H. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang luas.
Meskipun usianya baru dua puluh tahun, ia mulai merintis jalan pembaruan di
kalangan umat Islam. Misalnya, membetulkan arah kiblat shalat pada masjid yang
dipandang tidak tepat arahnya yang sesuai dengan perhitungan menurut ilmu
falakiyah yang dikuasainya. Usaha ini sempat menimbulkan insiden yang membuat
diri dan istrinya hampir saja meninggalkan Kauman Yogyakarta selamanya.
Kemudian memberikan pelajaran agama di sekolah negeri yang saat itu tidak
pernah dilakukan oleh kyai lainnya.
Ahmad Dahlan juga sangat memperhatikan kaum dhuafa, anak yatim, dan
fakir miskin agar selalu diperhatikan dan diayomi. Hal ini selalu ia ingatkan
kepada murid-muridnya agar selalu memperhatikan dan menolong kaum dhuafa
tersebut. Pernah suatu ketika beliau memberikan pelajaran kepada murid-muridnya
tentang surat Al-Ma’un. Namun, surat Al-Ma’un ini selalu beliau ulang-ulang dalam setiap
pertemuan pengajian sehingga menimbulkan protes dari murid-muridnya. Setelah
dijelaskan lalu setelah pengajian selesai dan murid-muridnya masing-masing
membawa anak yatim dan disantuni secukupnya
D. Rahmah El Yunusiah
Bentuk realisasi dari pemikiran pendidikan Rahmah el-Yunusiyah adalah
berupa pendirian sekolah–sekolah bagi perempuan. Hal ini merupakan
tanggapan dari situasi pada masa itu dan sejalan pula dengan teorinya Arnold J.
Toynbee yaitu : “Challenge and Respons”. Sedangkan tujuan pendidikannya untuk
mencerdaskan kaum perempuan agar pendidikan pada masa itu tidak berpusat pada
laki–laki, dengan demikian hal ini sejalan dengan teori Feminisme, yaitu
teori poststrukturalis dan postmodernisme.
Beberapa hambatan pada kaum perempuan Indonesia. Pendidikan yang belum
berpihak pada kaum perempuan dapat pula ditemui dalam bidang lain. Misalnya
dalam bidang kesehatan dan pekerjaan. Perusahaan masih banyak yang belum
memberi lapangan kerja pada perempuan. Angka perempuan menganggur lebih tinggi
dapat ditemui dimana-mana dibanding laki-laki. Kalaupun perempuan banyak
ditemui bekerja disektor informal (pabrik) itu bukan berarti hilangnya
diskriminasi. Angka kaum perempuan upahnya tidak dibayar oleh perusahaan
mencapai 41,3% lebih tinggi dibanding laki-laki yang hanya 10% menjadi bukti
beban yang diterima perempuan diluar rumah.
E.
Slamet Iman Santoso
Penerima
penghargaan sebagi tokoh pendidikan nasional dari IKIP Jakarta (UNJ) pada tahun
1978, ini selain sebagai perintis dan pendiri fakultas psikologi UI juga ikut
mendirikan Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Airlangga
dan Universitas Hasanuddin. Menurut Conny Semiawan, Slamet adalah tokoh
pendidikan yang berani. Dia adalah orang pertama yang mengusulkan perlunya satu
standar bagi semua jenjang pendidikan di Indonesia. Usul yang Ia lontarkan
sepanjang tahun 1979-1981 ini membuat heboh dunia pendidikan. Dia juga orang
yang mengkritik keras minimnya gaji guru yang dia sebut dapat merusak dunia
pendidikan. Dia membandingkan gaji guru jaman Belanda yang dua kali lipat
daripada gaji dokter. Sehingga guru tak perlu mencari tambahan dan dunia
pendidikan tidak dicampurbaurkan dengan bisnis.
F. Willem Iskander
Willem
Iskander adalah salah satu diantara orang Indonesia pertama yang telah berhasil
membuktikan kemampuannya memimpin lembaga pendidikan yang penting. Liku-liku
perjuangan Willem Iskander mengangkat martabat bangsa melalui jalur pendidikan
memang penuh tantangan dan tanggung jawab. Ketekunannya bekerja keras,
kreativitas yang produktif dan semngat pembaharuan yang menyala-nyala telah
berhasil merubah cara berpikir orang Tapanuli Selatan untuk meraih kemajuan. Ini
semua dilakukan Willem Iskander satu perempat abad yang lalu, ketika sarana
pendidikan dalam keadaan serba sederhana dan kekurangan.
Pada
tahun 1869 telah direncanakan suatu tugan bagi Willem Iskander untuk membawa 8
orang guru muda msing-masing 2 orang dari Mandailing, Sunda, Jawa dan Minahasa.
Pada tahun 1873 sudah diketahui calon-calon penerima beasiswa itu. Tetapi
ternyata bukan 8 orang. Yang berhasil memperoleh beasiswa itu hanya 3 orang,
yakni Banas Lubis dari Mandailing (Kweekschool), Ardi Sasmita dari Sunda
(Kweekschool) da Raden Mas Surono dari Jawa (Kweekschool Tanobato Surakarta).
Jadi tidak benar apabila ada keterangan yang selama ini kita dengar bahwa
Willem Iskander dibuang kenegeri Belanda. Yang benar adalah bahwa perjalanan ke
negeri Belanda itu adalah rencana matang yang telah lama dipersiapkan oleh
Willem Iskander. Ia bukan saja menghubungi pejabat-pejabat resmi di Indonesia,
tetapi juga beberapa orang yang berpengaruh di negeri Belanda untuk melicinkan
jalan pelaksanaan rencana itu. Antara lain dengan minta kesediaan mereka
memberikan rekomendasi kepada pejabat-pejabat yang menentukan di Hindia Belanda
ketika itu. Orang yang dihubungi antara lain D.Hekkar Jr, bekas gurunya di
Oefenschool di Amsterdam.
Sejarah
latar belakang jejak Willem Iskander terdapat dalam buku Si Bulus-Bulus Si
Rumpuk-Rumpuk. Buku ini memang suatu gudang inspirasi bagi generasi demi
generasi sesudah periode Willem Iskander. Buktinya dapat kita lihat dalam
sejarah pergerakkan kebangsaan di Tapanuli Selatan pada awal abad ini. Para
tokoh pejuang kebangsaan itu menggali ide kemerdekaan nasional dari buku ini
dan mereka kobarkan semangat kebangsan itu dalam rapat-rapat raksasa yang
dibayangi oleh orang-orang Politieke Inlichtingen Dients (PID), polisi rahasia
kolonial. Sedemikian eratnya gerakan itu dengan karya-karya Willem Iskander,
sehingga dalam arsip-arsip PID gerakan itu dijuluki Groep Si Roemboek-Roembok.
Ketiga tiga tokoh yang disebut pertama dibuang ke Digul sebagai tahanan
politik, ancaman peredaran buku karya utama Willem Iskander ini telah
terbayang. Kemudian menjadi kenyataan beberapa waktu setelah para perintis
kemerdekaan itu ditangkap.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dan pada akhirnya, kelak
pendidikan mampu menjawab tuntutan untuk mensejahterakan masyarakat dan kemajuan bangsa. Setidaknya
ada empat tujuan yang menjadi idealisme
pendidikan:
1.
Perolehan pengetahuan
dan keterampilan (kompetensi) atau kemampuan menjawab permintaan pasar.
2.
Orientasi humanistik
3.
Menjawab
tantangan-tantangan sosial, ekonomi, serta masalah keadilan.
4.
Kemajuan ilmu itu
sendiri.
Dari keempat tujuan pendidikan di atas,
setidaknya poin nomor dua yang berorientasi pada tujuan memanusiakan manusia
atau humanistis, menjadi poin yang penting dalam proses pendidikan, dan sudah
sepatutnya bahwa pendidikan harus menjunjung hak-hak peserta didik dalam
memperoleh informasi pengetahuan.
B. SARAN
Pendidikan yang terjadi di Negara kita
yaitu Indonesia masih jauh harapan untuk menjadi yang terdepan, karena
diperlukan pembenahan pada system – system yang terdapat didalamnya. Baik
pengajar, peserta didik dan juga pemerintahan maupun semuanya harus bisa
mengintropeksi diri hal apa yang membuat pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal oleh Negara-negara lain. Dan
kami sebagai generasi penerus bangsa penyambung perjuangan para pahlawan
pendiri pendidikan wajib untuk ikut serta mempertahankan atau menjalankan
warisan meraka mengantarkan Indonesia
pada kearifa dan kemajuan kependidikan di Negara ini.
DAFTAR
PUSTAKA

Tidak ada komentar:
Posting Komentar