Kamis, 28 September 2017

sistem kalender dan pergantian musim



MAKALAH
KONSEP DASAR IPA SD 3
SISTEM KALENDER DAN PERGANTIAN MUSIM

Disusun Oleh Kelompok III :
Eta Aprilia (15129098)
Fitria Rahmayetti (15129099)
Nina anggelina Putri (15129102)
Sepni Wirna (15129112)
15 BKT 07

Dosen Pembimbing :
Dr. Farida F.,S.Pd,M.Pd,M.T
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembelajaran tentang sistem kalender dan pergantian musim di sekolah dasar sangat penting. Hal ini dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja klompok kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
B.     Rumusan Masalah
   Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran tentang sistem kalender dan pergantian musim di semester 3 memuat permasalahan dan inti pokok sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud sistem kalender dan macam-macamnya?
2.      Menentukan kalender masehi dan hijriah dan perbedaannya?
3.      Bagaimana terjadinya pergantian musim?
4.      Apa saja musim yang ada di dunia?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui sistem penyusunan kalender dan macam-macamnya.
2.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan kepada peserta didik di sekolah dasar tentang sistem penyusunan kalender dan berbagai musim di indonesia.
3.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan kepada peserta didik terkait kalender di sekolah dasar.
4.  Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk bahan melaksanakan pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM KALENDER DAN PERGANTIAN MUSIM
A.    SISTEM KALENDER
 Kalender adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu (seperti hari). Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan. 
Kalender yang digunakan secara umum ialah :
  1. Kalender Lunar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan Bulan (fase bulan); contohnya ialah Hijriah.
  2. Kalender Solar adalah kalender yang di dasarkan dari musim dan pergerakan Matahari. Contohnya ialah Kalender Persia, dan Kalender Romawi.
  3. Kalender Lunisolar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan bulan dan matahari, seperti Kalender Bali, Kalender Yahudi, dan Kalender Tionghoa.
  4. Kalender Persetujuan adalah Kalender yang tidak disesuaikan dengan Bulan dan Matahari, contohnya adalah hari dan minggu Julian yang digunakan oleh pakar bintang.
  5. Ada juga kalender yang tampaknya disesuaikan dengan pergerakan Venus, seperti beberapa Kalender Mesir Kuno. Kalender ini juga tampaknya sering dipakai di peradaban dekat khatulistiwa.
Macam-macam kalender :
1.      Kalender Masehi
·         Bumi berevolusi memerlukan waktu 365 1\4 hari. Tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit dan 46 detik.
·         Revolusi bumi dimanfaatkan untuk membuat kalender masehi atau kalender samsiyah atau surya.
·         Satu tahun dalam kalender masehi dibagi menjadi 12 bulan. Jumlah hari pada tiap-tiap bulan berbeda.
·         Januari (31 hari), februari (28/29 hari) , Maret (31 hari), April (30 hari), Mei (31 hari), Juni (30 hari), Juli (31 hari), Agustus (31 hari),September(30 hari),Oktober (31 hari),November (30 hari), Desember (31 hari).
·         Dari jumlah hari bumi berevolusi 365 hari. Tetapi pada kenyataannya bumi merevolusi 365,25 hari. Tiap tahun ada kelebihan waktu edar ¼ hari.
·         Kelebihan waktu tersebut dikumpulkan selama empat tahun,sehingga menjadi satu hari. Akibatnya,setiap empat tahun sekali ada satu tahun yang lamanya dibuat 366 hari. Tahun tersebut disebut tahun kabisat.
·         Kelebihan satu hari ditambahkan pada bulan februari. Setiap tahun kabisat bulan februari menjadi 29 hari.
·         Tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi empat. Contohnya 1994,1998,2004,dan lainnya. Khusus untuk tahun abad (tahun yang angkanya habis dibagi 100), penentuannya adalah angkanya habis dibagi 400.








2.      Kalender Hijriah (Komariyah)
 
·         Revolusi bulan terhadap bumi juga digunakan manusia untuk menyusun penanggalan hijriah.
·         Satu tahun hijriah dibagi kedalam 12 bulan. Masing-masinng bulan memiliki usia sama dengan kala revolusi bulan.
·         Kala revolusi bulan adalah 29 ½ hari atau 29 hari 12 jam 44 menit dan 3 detik. Jadi jumlah kalender hijriah adalah 12 bulan x 29 hari tiap bulan = 354.
·         Tahun kabisat pada tahun hijriah berjumlah 355 hari karena mendapat penambahan 1 hari. Tahun kabisatnya setiap dua tahun sekali dan berada pada bulan dzulhijah.
·         Bulan kalender hijriah adalah muharam (29 hari),safar (30 hari), Rabiul Awal (29 hari), Rabiul Akhir (30 hari), Jumaidil Awal (29 hari), Jumaidil Akhir (30 hari), Rajab (29 hari), Sa’ban (30 hari), Ramadhan (30 hari), Syawal (30 hari) ,Dzulkaidah (29 hari), Dzulhijah (29 hari).



3.  Kalender Julian dan Gregorian
Kalender julian sebenarnya pengembangan dari kalender bangsa Romawi kuno yang dilakukan oleh Julius Caesar (45 SM). Sedangkan kalender Romawi sudah digunakan sekitar abad ke 7 SM oleh pendiri Romawi yaitu raja Romulus,saat itu setahun terdiri dari 10 bulan yaitu :Martius (31) ,Aprilis (30),Maius (31),Junius (30),Quintilis (31),Sextilis (30),Septalis (31),Octolis (31),Novelis (30),Decemberis (31). Kemudian kalender ini ditambah dua bulan tanpa nama di musim dingin.
3.       Kalender Saka
Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi.
Kalender Saka berawal pada tahun 78 Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan Saliwahana (Sâlivâhana). Kala itu Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan, mengalahkan kaum Saka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan oleh Wikramaditya (Vikramâditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau saingan Saliwahana, beliau berasal dari India bagian utara.
Mengenai kaum Saka ada yang menyebut bahwa mereka termasuk sukabangsa Turki atau Tatar. Namun ada pula yang menyebut bahwa mereka termasuk kaum Arya dari suku Scythia. Sumber lain lagi menyebut bahwa mereka sebenarnya orang Yunani (dalam bahasa Sansekerta disebut Yavana yang berkuasa di Baktria (sekarang Afganistan).
Berikut nama bulan-bulan tersebut:
  1. Srawanamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Juli-Agustus atau bulan Jawa/Bali Kasa
  2. Bhadrawadamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Agustus-September atau bulan Jawa/Bali Karo
  3. Asujimasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan September-Oktober atau bulan Jawa/Bali Katiga
  4. Kartikamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Oktober-November atau bulan Jawa/Bali Kapat
  5. Margasiramasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan November-Desember atau bulan Jawa/Bali Kalima
  6. Posyamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Desember-Januari atau bulan Jawa/Bali Kanem
  7. Maghamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Januari-Februari atau bulan Jawa/Bali Kapitu
  8. Phalgunamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Februari-Maret atau bulan Jawa/Bali Kawolu
  9. Cetramasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Maret-April atau bulan Jawa/Bali Kasanga
  10. Wesakhamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan April-Mei atau bulan Jawa/Bali Kasepuluh/Kadasa
  11. Jyesthamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Mei-Juni atau bulan Jawa Dhesta atau Bali Desta
  12. Asadhamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Juni-Juli atau bulan Jawa Sadha atau Bali Desta
5. Kalender Jawa 
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam tahun 1633 Masehi atau 1555 Saka Sultan Agung menggabungkan sistem kalender Saka dan Hijriyah. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.


B.     PERGANTIAN MUSIM
Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi bumi. Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat bumi berevolusi, posisi bumi berada pada kemiringan 23,5º ke arah Timur Laut dari sumbu Utara-Selatan bumi. Pada saat kutub utara condong ke matahari, bagian utara bumi menjadi lebih dekat ke matahari. Hal tersebut menyebabkan musim panas di bagian utara bumi, sedangkan bagian selatan bumi berada paling jauh dari matahari yang menyebabkan terjadinya musim dingin. Di antara keduanya terdapat musim semi dan musim gugur. Untuk membedakan bagian utara dan selatan bumi, ditetapkan sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini disebut garis lintang, bagian utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan bumi disebut lintang selatan. Titik nol atau nol derajat (0o) berada pada garis khatulistiwa. Semakin ke utara, derajat posisinya semakin besar dan maksimum berada pada titik 90o.
Garis lintang menandakan zona iklim di bumi. Diantara garis khatulistiwa, terdapat daerah yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS) yang merupakan daerah tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di sini hanya ada dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah antara 23,27oLU-66,33oLU dan 23,27oLS-66,33oLS disebut daerah subtropis. Terdapat 4 musim di daerah subtropis; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Sedangkan daerah dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS) pergantian siang dan malamnya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Periode perubahan musim dibagi menjadi empat bagian.
  • Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara mulai bergerak mendekati matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami musim semi dan siang hari yang lebih lama. Belahan Bumi selatan mengalami musim gugur dan siang hari yang lebih pendek daripada malam hari.
  • Tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi bagian utara condong ke arah matahari, sedangkan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terjauh dari matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi bagian utara mengalami musim panas dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin.
  • Pada tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi bagian selatan mulai mendekati matahari dan belahan bumi bagian utara bergerak menjauhi matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek daripada malam hari. Belahan bumi bagian selatan mengalami musim semi dan siang hari lebih lama.
  • 21 Desember sampai 21 Maret belahan bumi bagian utara berada pada posisi terjauh dari matahari dan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terdekat dengan matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Bagian bumi yang terletak antara 23,5oLU dan 23,5oLS atau berada pada daerah tropis, tidak mengalami pergantian musim, karena daerah tropis seperti Indonesia mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun.
Perubahan musim ini memberikan dampak bagi kehidupan di bumi. Perbedaan iklim untuk daerah tropis, subtropis dan daerah kutub juga memberikan dampak bagi kehidupan hewan dan tumbuhannya. Dampak perubahan musim yang berbeda memberikan ciri yang berbeda pada tanaman dan hewan yang hidup di daerah tersebut.


  1. Daerah Tropis
Memiliki ciri-ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu hutan tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut.
  • Pohon-pohon besar dan tinggi.
  • Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan yang luas.
  • Di dalam naungan pohon-pohon terdapat tumbuhan yang menempel.
  • Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah mendapat sinar matahari, menyebabkan tanaman merambat ke atas.
  • Di lapisan terbawah hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik daerah tropis adalah suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0ºC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi akibatnya tanah menjadi tandus.
  1. Daerah Subtropis
Daerah subtropis merupakan daerah beriklim sedang. Terdapat 4 musim yaitu: musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Curah hujan sedikit menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Hutannya merupakan hutan luruh. Gugurnya daun merupakan fase awal datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin akan terbentuk salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.

  1. Daerah Kutub
 musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari di daerah ini. Pada musim dingin, matahari bersinar kurang dari 12 jam sehari. Tanaman yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu spesies (hutan homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup di sekitar hutan taiga seperti mus, beruang hitam dan marten. Di belahan utara (kutub utara) terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit radiasi matahari, perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Binatang khas daerah ini adalah rendeer , beruang putih, dan musk axen.
Pergantian musim di Indonesia menimbulkan adanya bermacam-macam akibat yang terjadi. Contohnya timbulnya kejadian aneh yaitu wabah ulat bulu yang menyerang beberapa desa di Porbolinggo,Jawa Timur. Hal ini terjadi diperkirakan karena adanya pergantian musim yang terjadi.
Berbagai Musim Di Dunia
  • Musim Semi 
Musim semi adalah satu dari empat musim di daerah nontropis, peralihan dari musim dingin ke musim panas.
Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret  hingga 21 Juni , sementara di belahan selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember musim semi terjadi setelah musim dingin, dimana tumbuh-tumbuhan mekar kembali, karna itulah musim semi juga disebut “musim bunga”. musim semi membuat siang hari menjadi lebih panjang daripada malam hari. hawa di musim semi biasanya terasa hangat karna menjelang musim panas. berbeda dengan musim gugur yang udaranya terasa dingin karna menjelang musim dingin.

·         MusimPanas        

Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda.
Di belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Juni  hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret.
Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan Sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke Pantai untuk Berjemur.  Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya.
  • Musim Gugur        
Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin.
Dalam zona beriklim sedang, musim gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau ditunai, dan pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga merupakan musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin (terutama di latituda utara), dan peningkatan presipitasi di beberapa bagian dunia.
Di belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar tanggal 23 Septembar hingga 21 Desember, sementara di belahan selatan bumi musim gugur dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.
Secara Astronomi,Bumi mulai dengan equinox autumnal dan berakhir pada titk balik matahari. Namun, meteorologis menghitung bulan-bulan September, Oktober, dan November di belahan Utara dan Maret, April, dan Mei di belahan Selatan sebagai musim gugur. Suatu pengecualian definisi ini ditemukan di Kalender Irlandia di mana mereka masih mengikuti putaran Keltik, di mana musim gugur dihitung dari bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
  • Musim Dingin   
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim tropis dan sedang.
Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 Septemberr.
  • Musim Kemarau  
Musim kemarau atau musim kering adalahmusim di daerah tropis  yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.

  • Musim Hujan
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tigadasarianberturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu matahari.






BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
            Pembelajaran yang dapt dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang pembelajaran SISTEM KALENDER DAN PERGANTIAN MUSIM dapat menggunakan media gambar, video, dan peragaan yang dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan terbawa oleh arus permainan sehingga merasa senang dalam menjawab soal dari guru sekaligus sebagai tingkat mengukur sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran tersebut.


B.     Saran
Dari makalah yang telah  penulis buat, mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik  dari para pembaca, agar dapat memberikan motivasi atau nasihat guna memperbaiki makalah ini nantinya.













DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
www.youtube.com
Alfarian,De.2007.Asyik Mengerjakan PR Sains SD Kelas 6.Jakarta:WahyuMedia.
Haryanto.2006.Buku IPA Kelas 5 SD.Jakarta.Erlangga.