MAKALAH
KONSEP DASAR IPA SD 3
SISTEM
KALENDER DAN PERGANTIAN MUSIM
Disusun
Oleh Kelompok III :
Eta
Aprilia (15129098)
Fitria Rahmayetti (15129099)
Nina
anggelina Putri (15129102)
Sepni
Wirna (15129112)
15
BKT 07
Dosen
Pembimbing :
Dr.
Farida F.,S.Pd,M.Pd,M.T
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran
tentang sistem kalender dan pergantian musim di sekolah dasar sangat penting.
Hal ini dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran
kongkrit. Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas
inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja klompok
kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga dapat bermanfaat untuk kita
dan pembaca yang budiman.
B.
Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun
dengan judul pembelajaran tentang sistem kalender dan pergantian musim di
semester 3 memuat permasalahan dan inti pokok sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud sistem
kalender dan macam-macamnya?
2.
Menentukan kalender masehi
dan hijriah dan perbedaannya?
3.
Bagaimana terjadinya
pergantian musim?
4.
Apa saja musim yang ada di
dunia?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui
sistem penyusunan kalender dan macam-macamnya.
2. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan
kepada peserta didik di sekolah dasar tentang sistem penyusunan kalender dan
berbagai musim di indonesia.
3. Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat
alat peraga unutk mengajarakan kepada peserta didik terkait kalender di sekolah
dasar.
4. Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD,
untuk bahan melaksanakan pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
SISTEM
KALENDER DAN PERGANTIAN MUSIM
A.
SISTEM
KALENDER
Kalender
adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu (seperti hari).
Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan
dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan.
Kalender yang digunakan secara umum
ialah :
- Kalender Lunar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan Bulan (fase bulan); contohnya ialah Hijriah.
- Kalender Solar adalah kalender yang di dasarkan dari musim dan pergerakan Matahari. Contohnya ialah Kalender Persia, dan Kalender Romawi.
- Kalender Lunisolar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan bulan dan matahari, seperti Kalender Bali, Kalender Yahudi, dan Kalender Tionghoa.
- Kalender Persetujuan adalah Kalender yang tidak disesuaikan dengan Bulan dan Matahari, contohnya adalah hari dan minggu Julian yang digunakan oleh pakar bintang.
- Ada juga kalender yang tampaknya disesuaikan dengan pergerakan Venus, seperti beberapa Kalender Mesir Kuno. Kalender ini juga tampaknya sering dipakai di peradaban dekat khatulistiwa.
Macam-macam kalender :
1.
Kalender
Masehi
·
Bumi
berevolusi memerlukan waktu 365 1\4 hari. Tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit dan
46 detik.
·
Revolusi bumi
dimanfaatkan untuk membuat kalender masehi atau kalender samsiyah atau surya.
·
Satu tahun
dalam kalender masehi dibagi menjadi 12 bulan. Jumlah hari pada tiap-tiap bulan
berbeda.
·
Januari (31
hari), februari (28/29 hari) , Maret (31 hari), April (30 hari), Mei (31 hari),
Juni (30 hari), Juli (31 hari), Agustus (31 hari),September(30 hari),Oktober
(31 hari),November (30 hari), Desember (31 hari).
·
Dari jumlah
hari bumi berevolusi 365 hari. Tetapi pada kenyataannya bumi merevolusi 365,25
hari. Tiap tahun ada kelebihan waktu edar ¼ hari.
·
Kelebihan
waktu tersebut dikumpulkan selama empat tahun,sehingga menjadi satu hari.
Akibatnya,setiap empat tahun sekali ada satu tahun yang lamanya dibuat 366
hari. Tahun tersebut disebut tahun kabisat.
·
Kelebihan satu
hari ditambahkan pada bulan februari. Setiap tahun kabisat bulan februari
menjadi 29 hari.
·
Tahun kabisat
adalah tahun yang angkanya habis dibagi empat. Contohnya 1994,1998,2004,dan
lainnya. Khusus untuk tahun abad (tahun yang angkanya habis dibagi 100),
penentuannya adalah angkanya habis dibagi 400.
2.
Kalender
Hijriah (Komariyah)
·
Revolusi bulan
terhadap bumi juga digunakan manusia untuk menyusun penanggalan hijriah.
·
Satu tahun
hijriah dibagi kedalam 12 bulan. Masing-masinng bulan memiliki usia sama dengan
kala revolusi bulan.
·
Kala revolusi
bulan adalah 29 ½ hari atau 29 hari 12 jam 44 menit dan 3 detik. Jadi jumlah
kalender hijriah adalah 12 bulan x 29 hari tiap bulan = 354.
·
Tahun kabisat
pada tahun hijriah berjumlah 355 hari karena mendapat penambahan 1 hari. Tahun
kabisatnya setiap dua tahun sekali dan berada pada bulan dzulhijah.
·
Bulan kalender
hijriah adalah muharam (29 hari),safar (30 hari), Rabiul Awal (29 hari), Rabiul
Akhir (30 hari), Jumaidil Awal (29 hari), Jumaidil Akhir (30 hari), Rajab (29
hari), Sa’ban (30 hari), Ramadhan (30 hari), Syawal (30 hari) ,Dzulkaidah (29
hari), Dzulhijah (29 hari).
3. Kalender Julian dan Gregorian
Kalender
julian sebenarnya pengembangan dari kalender bangsa Romawi kuno yang dilakukan
oleh Julius Caesar (45 SM). Sedangkan kalender Romawi sudah digunakan sekitar
abad ke 7 SM oleh pendiri Romawi yaitu raja Romulus,saat itu setahun terdiri
dari 10 bulan yaitu :Martius (31) ,Aprilis
(30),Maius (31),Junius (30),Quintilis (31),Sextilis
(30),Septalis (31),Octolis (31),Novelis (30),Decemberis
(31). Kemudian kalender ini
ditambah dua bulan tanpa nama di musim dingin.
3.
Kalender Saka
Kalender
Saka adalah
sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah
penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka
dimulai pada tahun 78 Masehi.
Kalender Saka berawal pada tahun 78
Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan Saliwahana (Sâlivâhana). Kala itu
Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan,
mengalahkan kaum Saka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan
oleh Wikramaditya (Vikramâditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau
saingan Saliwahana, beliau berasal dari India bagian utara.
Mengenai kaum Saka ada yang menyebut
bahwa mereka termasuk sukabangsa Turki atau Tatar. Namun ada pula yang menyebut
bahwa mereka termasuk kaum Arya dari suku Scythia. Sumber lain lagi menyebut bahwa mereka sebenarnya orang
Yunani (dalam bahasa Sansekerta disebut Yavana
yang berkuasa di Baktria (sekarang Afganistan).
Berikut nama bulan-bulan tersebut:
- Srawanamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Juli-Agustus atau bulan Jawa/Bali Kasa
- Bhadrawadamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Agustus-September atau bulan Jawa/Bali Karo
- Asujimasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan September-Oktober atau bulan Jawa/Bali Katiga
- Kartikamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Oktober-November atau bulan Jawa/Bali Kapat
- Margasiramasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan November-Desember atau bulan Jawa/Bali Kalima
- Posyamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Desember-Januari atau bulan Jawa/Bali Kanem
- Maghamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Januari-Februari atau bulan Jawa/Bali Kapitu
- Phalgunamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Februari-Maret atau bulan Jawa/Bali Kawolu
- Cetramasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Maret-April atau bulan Jawa/Bali Kasanga
- Wesakhamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan April-Mei atau bulan Jawa/Bali Kasepuluh/Kadasa
- Jyesthamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Mei-Juni atau bulan Jawa Dhesta atau Bali Desta
- Asadhamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Juni-Juli atau bulan Jawa Sadha atau Bali Desta
5. Kalender Jawa
Kalender Jawa adalah sebuah kalender
yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha
Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam tahun 1633 Masehi atau 1555
Saka Sultan Agung menggabungkan sistem kalender Saka dan Hijriyah. Dalam sistem
kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri
dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang
terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha
keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram
mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender
Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak
menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka
tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan.
Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun
1547 Jawa.
B. PERGANTIAN
MUSIM
Pergantian
atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi
bumi. Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat bumi
berevolusi, posisi bumi berada pada kemiringan 23,5º ke arah Timur Laut
dari sumbu Utara-Selatan bumi. Pada saat kutub utara condong ke matahari,
bagian utara bumi menjadi lebih dekat ke matahari. Hal tersebut menyebabkan
musim panas di bagian utara bumi, sedangkan bagian selatan bumi berada paling
jauh dari matahari yang menyebabkan terjadinya musim dingin. Di antara keduanya
terdapat musim semi dan musim gugur. Untuk membedakan bagian utara dan selatan
bumi, ditetapkan sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini
disebut garis lintang, bagian utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan
bumi disebut lintang selatan. Titik nol atau nol derajat (0o) berada
pada garis khatulistiwa. Semakin ke utara, derajat posisinya semakin besar dan
maksimum berada pada titik 90o.
Garis lintang
menandakan zona iklim di bumi. Diantara garis khatulistiwa, terdapat daerah
yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS)
yang merupakan daerah tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di
sini hanya ada dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah
antara 23,27oLU-66,33oLU dan 23,27oLS-66,33oLS
disebut daerah subtropis. Terdapat 4 musim di daerah subtropis; musim panas,
musim gugur, musim dingin dan musim semi. Sedangkan daerah dekat Kutub Utara
dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS) pergantian siang dan
malamnya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Periode perubahan musim dibagi
menjadi empat bagian.
- Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara mulai bergerak mendekati matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami musim semi dan siang hari yang lebih lama. Belahan Bumi selatan mengalami musim gugur dan siang hari yang lebih pendek daripada malam hari.
- Tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi bagian utara condong ke arah matahari, sedangkan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terjauh dari matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi bagian utara mengalami musim panas dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin.
- Pada tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi bagian selatan mulai mendekati matahari dan belahan bumi bagian utara bergerak menjauhi matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek daripada malam hari. Belahan bumi bagian selatan mengalami musim semi dan siang hari lebih lama.
- 21 Desember sampai 21 Maret belahan bumi bagian utara berada pada posisi terjauh dari matahari dan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terdekat dengan matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Bagian bumi yang terletak antara 23,5oLU dan 23,5oLS atau berada pada daerah tropis, tidak mengalami pergantian musim, karena daerah tropis seperti Indonesia mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun.
Perubahan
musim ini memberikan dampak bagi kehidupan di bumi. Perbedaan iklim untuk daerah
tropis, subtropis dan daerah kutub juga memberikan dampak bagi kehidupan hewan
dan tumbuhannya. Dampak perubahan musim yang berbeda memberikan ciri yang
berbeda pada tanaman dan hewan yang hidup di daerah tersebut.
- Daerah Tropis
Memiliki
ciri-ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu
antara Januari hingga Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi.
Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu hutan tropis dengan
ciri-ciri sebagai berikut.
- Pohon-pohon besar dan tinggi.
- Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan yang luas.
- Di dalam naungan pohon-pohon terdapat tumbuhan yang menempel.
- Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah mendapat sinar matahari, menyebabkan tanaman merambat ke atas.
- Di lapisan terbawah hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Hewan yang
hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera,
harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik daerah tropis
adalah suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada malam hari
dapat mencapai 0ºC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi
akibatnya tanah menjadi tandus.
- Daerah Subtropis
Daerah
subtropis merupakan daerah beriklim sedang. Terdapat 4 musim yaitu: musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Curah hujan sedikit
menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus,
karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Hutannya
merupakan hutan luruh. Gugurnya daun merupakan fase awal datangnya musim dingin
dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin akan
terbentuk salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon
tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
- Daerah Kutub
musim panas, matahari bersinar lebih dari 12
jam sehari di daerah ini. Pada musim dingin, matahari bersinar kurang dari 12
jam sehari. Tanaman yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang
pohonnya terdiri dari satu spesies (hutan homogen). Pohon khasnya adalah
konifer, dan hewan yang hidup di sekitar hutan taiga seperti mus, beruang hitam
dan marten. Di belahan utara (kutub utara) terdapat tundra. Daerah ini mendapat
sedikit radiasi matahari, perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin
sangatlah besar. Binatang khas daerah ini adalah rendeer , beruang putih, dan
musk axen.
Pergantian
musim di Indonesia menimbulkan adanya bermacam-macam akibat yang terjadi.
Contohnya timbulnya kejadian aneh yaitu wabah ulat bulu yang menyerang beberapa
desa di Porbolinggo,Jawa Timur. Hal ini terjadi diperkirakan karena adanya
pergantian musim yang terjadi.
Berbagai Musim Di Dunia
Musim semi
adalah satu
dari empat musim di daerah nontropis, peralihan dari musim dingin ke musim
panas.
Di belahan utara bumi, musim semi
dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni , sementara di belahan
selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember
musim semi terjadi setelah musim dingin, dimana tumbuh-tumbuhan mekar kembali,
karna itulah musim semi juga disebut “musim bunga”. musim semi membuat siang
hari menjadi lebih panjang daripada malam hari. hawa di musim semi biasanya
terasa hangat karna menjelang musim panas. berbeda dengan musim gugur yang
udaranya terasa dingin karna menjelang musim dingin.
· MusimPanas
Musim
panas adalah
salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara,
musim panas dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda.
Di belahan utara bumi, musim panas
dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September, sementara di belahan
selatan bumi musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret.
Di banyak negara, musim panas adalah
musim liburan Sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke Pantai
untuk Berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan
tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya.
Musim
gugur adalah
salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, masa peralihan dari
musim panas ke musim dingin.
Dalam zona beriklim sedang, musim
gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau ditunai, dan
pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga merupakan musim di mana
hari-hari bertambah pendek dan dingin (terutama di latituda utara), dan
peningkatan presipitasi di beberapa bagian dunia.
Di belahan utara bumi, musim gugur
dimulai sekitar tanggal 23 Septembar hingga 21 Desember, sementara di belahan
selatan bumi musim gugur dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.
Secara Astronomi,Bumi mulai dengan equinox autumnal dan berakhir pada titk balik
matahari. Namun, meteorologis menghitung bulan-bulan September, Oktober, dan
November di belahan Utara dan Maret, April, dan Mei di belahan Selatan sebagai
musim gugur. Suatu pengecualian definisi ini ditemukan di Kalender Irlandia di
mana mereka masih mengikuti putaran Keltik, di mana musim gugur dihitung dari
bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
Musim
dingin atau musim salju ialah saat paling dingin
di bumi. Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim
tropis dan sedang.
Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai
sekitar tanggal 21 Desember hingga21 Maret, sementara di belahan selatan bumi
musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 Septemberr.
Musim
kemarau atau musim kering adalahmusim di daerah
tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim
kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per
dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara
dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika
Selatan mengalami musim ini.
- Musim Hujan
Musim
hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri
meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka
waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah
dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai
terjadi apabila curah hujan dalam tigadasarianberturut-turut telah melebihi 100
mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum
terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan
musim (pancaroba).
Di daerah tropis musim hujan
bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh
pergerakan semu matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara
dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah
konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi
yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu matahari.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran
yang dapt dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang pembelajaran SISTEM KALENDER
DAN PERGANTIAN MUSIM dapat menggunakan media gambar, video, dan peragaan yang
dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
yang inovatif yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan terbawa oleh arus
permainan sehingga merasa senang dalam menjawab soal dari guru sekaligus
sebagai tingkat mengukur sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran
tersebut.
B. Saran
Dari makalah yang telah penulis buat, mungkin terdapat kesalahan dan
kekurangan baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca, agar dapat memberikan motivasi atau nasihat guna memperbaiki makalah
ini nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto, Heri dan Edy
Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam
kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
www.youtube.com
Alfarian,De.2007.Asyik
Mengerjakan PR Sains SD Kelas 6.Jakarta:WahyuMedia.
Haryanto.2006.Buku
IPA Kelas 5 SD.Jakarta.Erlangga.